Seks. Apa yang langsung kalian pikirkan
ketika mendengar kata tersebut ? Mungkin, sebagian besar orang langsung
berpikir bahwa seks adalah hubungan badan. Padahal, seks itu artinya adalah
jenis kelamin; yang membedakan antara laki-laki dan perempuan secara biologis.
Pendidikan Seks merupakan suatu informasi
atau pengetahuan yang diajarkan terkait dengan semua hal yang berhubungan
dengan jenis kelamin. Informasi ini mencakup hal-hal yang dimulai dari
pertumbuhan jenis kelamin (laki-laki maupun wanita), bagaimana fungsi kelamin
sebagai alat reproduksi, bagaimana perkembangan alat kelamin pada wanita dan
laki-laki, tentang menstruasi, mimpi basah, sampai timbulnya birahi karena
adanya perubahan pada hormon-hormon. Termasuk nantinya terkait dengan masalah perkawinan,
kehamilan, dan sebagainya.
Pendidikan Seks atau yang lebih
dikenal dengan Sex Education sudah seharusnya diberikan kepada anak-anak yang
sudah beranjak dewasa atau remaja; baik diajarkan melalui pendidikan formal
maupun non formal. Ini merupakan hal penting mencegah kesalahpahaman tentang
seks maupun tentang kesehatan reproduksi di kalangan remaja. Berikut merupakan
beberapa hal pentingnya Sex Education
- Untuk mengetahui tentang informasi seksual
- Untuk memiliki atau meningkatkan pentingnya memahami masalah seksualitas
- Memiliki kesadaran atas fungsi-fungsi seksual
- Mengetahui dan memahami masalah-masalah tentang seksualitas remaja
- Memahami faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya masalah-masalah seksualitas
Menjamurnya kasus kekerasan seksual merupakan
bukti nyata kurangnya pengetahuan mengenai Sex Education yang seharusnya sudah
mereka terima sejak kecil. Baiknya, para orang tua mengganggap Sex
Education merupakan hal yang penting, karena hal ini berkaitan dengan masa
depan anak, terlebih untuk anak perempuan.
Beberapa hari ini, saya melihat twit (pesan yang dikirim melalui layanan jejaring
sosial Twitter) @CatGoldwynMyr. Dalam twit
tersebut, dicantumkan juga screenshot percakapan di WhatsApp.
Apa isi screenshot tersebut ?
Dari gambar-gambar sceenshot tersebut,
saya dapat menyimpulkan bahwa perempuan tersebut kurang memahami tentang
seksual. Menurut saya, kasus seperti ini bisa terjadi karena kurangnya Sex
Education yang dimiliki, sehingga perempuan tersebut mau melakukan hal yang
seharusnya tidak dilakukan oleh pasangan yang belum menikah. Jika perempuan
tersebut memiliki Sex Education yang cukup, kemungkinan terjadinya hal-hal
serupa akan menipis. Kiranya, menurut saya seperti itu.
Hasil penelitian yang ditulis
oleh Ika Septiyaningsih yang teruang dalam skripsi berjudul
Penelitian Survei Tentang Permasalahan-permasalahan Orang Tua Dalam Memberikan
Pendidikan Seks Di Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten menyebutkan bahwa
permasalahan-permasalahan orang dalam memberikan pendidikan seks diantaranya
adalah terkait dengan masalah sikap (perasaan tidak enak karena tabu),
terbatasnya pengetahuan, kurang memahami bagaimana mengomunikasikan pendidikan
seks, dan sebagainya.
Lalu bagaimana sih cara penyampaian Sex
Education yang tepat ? Sex Education bisa diberikan berdasarkan batasan
umurnya, yakni sebagai berikut.
- 1. Usia 1-5 tahun. Memperkenalkan organ seks yang dimiliki; misalnya dengan menggunakan boneka ataupun ketika sedang mandi. Perkenalkan anak secara singkat terkait dengan organ tubuh yang dimiliki; seperti rambut, kepala, tangan, kaki, perut, serta jangan lupa untuk mengenalkan penis dan vagina. Jelaskan juga fungsi dari anggota tubuh serta cara pemeliharaannya agar terhindar dari kuman dan penyakit.
- 2. Usia 6-10 tahun. Beri pemahaman tentang jenis kelamin (laki-laki dan perempuan), asal-usul manusia.
- 3. Usia menjelang remaja. Berikan penjelasan bahwa seiring bertambahnya usia, anak akan mengalami perubahan serta perkembangan. Perubahan yang jelas terlihat ketika memasuki masa pubertas. Misal; perempuan akan mengalami menstruasi, sedangkan laki-laki akan mengalami mimpi basah serta tumbunya jakun.
- 4. Usia remaja. Berikan penjelasan terkait perilaku seks yang merugikan, misalnya seks bebas. Selain itu, tanamkan moral seperti “say no” untuk seks sebelum menikah.
Dari penjelasan terkait dengan Sex Education
di atas, saya berharap bahwa tulisan ini dapat meningkatkan kesadaran kita
terhadap pentingnya pendidikan seks, sehingga kasus-kasus pelecehan seksual
makin menurun.
Daftar Referensi
4 Comments
anjir la konten ghibah wwkowow
ReplyDeleteNah itu pentingnya seks education dan dan belajar IPA dikelas
ReplyDeleteWkwkwkkw akohh terhibur
ReplyDeleteMau ngakak so hard🤣
ReplyDeletePost a Comment